UKM Binaan Diskop Makassar Mulai Produksi Masker Kain Tahun 2020

Usaha kecil menengah binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar mulai memproduksi masker. Jumlah produksi satu UKM mampu mencapai 100 buah masker setiap harinya.

Kepala Dinkop dan UKM Makassar, Evi Apryalti menyebut, produk masker UKM binaannya cukup berkualitas.  Mulai dari bahan yang digunakan hingga  pengerjaannya.

“Kalau produksi ada yang sanggup 100 an, kita jamin kualitasnya, sebelum dipasarkan mereka bawa dulu ke Dinkop  untuk diseleksi, kita lihat kualitas kainnya, kerapihan dan kebersihan kainnya, bukan kain bekas baju atau bekas guntingan-guntingan kain,” ungkap Evi Apryalti, Selasa (2/4/2020).

Terpisah, pengerajin binaan Dinkop dan UKM Makassar, Susanti menyebut masker buatannya tinggi peminat. Baik individu maupun instansi dan organisasi. Harga maskernya pun bervariasi, mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 15 ribu.

Harganya bervariasi pak, kalau satu lapis yang harga 7 ribu, kita pakai kain famatex dan oxford. Kalau yang dua lapis itu harga 15 ribu, bisa dimasukkan tisu, bahanya itu katun toyobo dan katun ima. Alhamdulillaah ada yang preorder dan ada yang re-order,” ujar Susanti, pemilik rumah jahit Elfaiz yang beralamat di Daya, Kecamatan Biringkanaya.

Per hari, Susanti mengaku mampu memproduksi hingga ratusan masker. Dia dibantu dua orang karyawan tetap, dan beberapa karyawan lepas, khusus untuk menangani tingginya permintaan.

Di situasi darurat pandemi Covid-19 ini, Evi menyebut tidak ingin melihat usaha kecil gulung tikar. Dia menyebut mengalihkan fokus anggaran beberapa programnya khusus untuk pengadaan alat pelindung diri berupa  masker kain ini.

“Juga untuk membantu mereka dalam situasi Covid – 19 ini, di mana berdampak pada mereka, baik dari segi penghasilan maupun tenaga kerja yang mereka pekerjakan,” kata Evi.

Hanya saja, belum diketahui secara klinis apakah masker buatan UKM binaan Diskop dan UKM Makassar mampu menangkal virus corona yang penyebarannya semakin meluas.

Namun beberapa waktu lalu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menyebut masker berbahan dasar kain dapat dijadikan alternatif untuk mencegah penularan virus di tengah tingginya kebutuhan  masker bedah ataupun medis.

Menurutnya, masker kain dapat menjadi pilihan daripada tak menggunakan masker sama sekali untuk melindungi diri dari penularan virus corona.

“(Penggunaan masker kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker,” kata Achmad Yurianto.

 

Similar Posts