UKM di Makassar Disebut Mampu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 Tahun 2020
Usaha kecil dan menengah Kota Makassar yang bergerak di sektor kuliner diyakini mampu bertahan meskipun di masa pandemi virus corona.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Makassar, Evi Apryalti, permintaan relatif masibh tergolong tinggi, meskipun diakui pula bahwa memang terjadi penurunan.
“UKM kita yang jual makanan online, apalagi yang bermitra dengan aplikasi ojek online itu masih bisa bertahan,” kata Evi Apryalti.
Sedangkan pelaku UKM lainnya, seperti pengrajin pakaian, sudah diarahkan untukmemproduksi masker kain. Selain untuk menjaga usaha agar tidak gulung tikar, juga untuk membantu memenuhi APD bagi masyarakat.
Dia menyebut Kementerian Koperasi dan UKM tekah meminta data UKM yang terdampak Covid-19 untuk mendaftar Kartu Prakerja. Evi mengaku tidak mengarahkan UKM binaannya. Alasannya, dia percaya UKM binaannya optimis dan kreatif di tengah kondisi seperti ini.
“UKM yang berdampak datanya diminta oleh Kementerian Koperasi dan UKM, seluruh Indonesia, untuk daftar Kartu Prakerja. Datanya di kantor. Tapi Dinkop tidak rahkan, karena mereka bisa beralih usaha, karena dampak Covid-19 kan tidak selamanya. Jadi usaha yang mereka kelola jangan sampai berhenti, walau pun untuk sementara beralih jadi pembuat masker atau makanan jadi kan bisa dijual via ojek online, ” jelasnya
Kata Evi, program Kartu Prakerja memprioritaskan karyawan yang harus dirumahkan ataupun pemutusan hubungan kerja.
” Kalau UKM rata-rata usaha sendiri, artinya dia bosnya, kalau pun ada karyawannya paling anak sendiri atau ibu-ibu rumah tangga yang bantu sebagai tambahan uang belanja dapur saja,” tutupnya.