Dinas Koperasi & UKM Makassar Komitmen Wujudkan Kanrerong, Tettere, hingga Marvec

Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar memantapkan persiapan sebelum menjalankan program-program yang dicanangkan pada tahun 2022.

Pada Rabu (9/2/2022) lalu, Diskop Makassar telah melangsungkan rapat koordinasi percepatan pelaksanaan program prioritas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.

Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Makassar, Sri Sulsilawati di Ruang Sipakalebbi Kantor Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani.

Adapun beberapa program prioritas tersebut antara lain pembangunan Smart Kanrerong Karebosi, pembangunan Smart Kanrerong Nikel, Belanja Modal Pagandeng Listrik (Tettere), dan inkubator center UKM atau Marvec.

Sri Sulswilawati mengatakan, Pemkot Makassar bakal melakukan revitalisasi kanrerong di Karebosi dan Jl Nikel.

Program monumental lainnya yang akan dieksekusi Pemkot adalah Marvec atau Makassar Economic Virtual Center.

Merupakan program pembinaan dan pengembangan UMKM.

Dimana Makassar punya peluang sekira 15 ribu UMKM, sementara di satu sisi, UMKM di Makassar tidak terorganisir dengan baik.

“Jadi ini salah satu potensi kita dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi, tentunya kita harapkan ada pembinaan sehingga potensinya bisa produk nasional maupun internasional,” ucapnya Minggu (13/2/2022).

Kemudian, untuk program Tettere, merupakan pasar berjalan yang menjadi salah satu program unggulan Wali Kota Makassar.

“Pelaku UMKM akan dibekali motor listrik untuk berdagang dari lorong ke lorong,” jelasnya.

Targetnya, 1000 UMKM akan diberdayakan lewat program Tettere.

Desain prototipenya telah dilaunching pada HUT Makassar 9 November 2021 lalu.

Ada lima desain yang jadi percontohan, tergantung peruntukannya.

“Misalnya, motor listrik untuk pedagang sayur mayur, kue basah, dan jenis UMKM lainnya,” katanya.

Penyediaan motor listrik ini menggandeng konsultan dari Center of Technology Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Program Tettere bertujuan mengangkat dan memberdayakan Pelaku UMKM.

“Ini bisa membuka segmen baru tenaga kerja di lorong-lorong,” bebernya.

Menurutnya, program Tettere bisa meningkatkan suplai pangan dan non pangan dari potensial lorong di Kota
makassar.

Prinsipnya, mendekatkan komunitas produksi pangan dan non-pangan kepada masyarakat dari usaha tani (Komuntias Sayuran, Buah, Industri pangan) ke Masyarakat sebagai pelanggan.

“Ini juga mewujudkan transportasi lorong ramah lingkungan,” jelasnya.

Fungsinya yakni mengkoneksikan produk-produk UMKM ke buyers berbasis online.

Tettere diklaim akan memudahkan distribusi produk-produk UMKM.

Menurutnya, program Tettere bisa meningkatkan suplai pangan dan non pangan dari potensial lorong di Kota
makassar.

Prinsipnya, mendekatkan komunitas produksi pangan dan non-pangan kepada masyarakat dari usaha tani (Komuntias Sayuran, Buah, Industri pangan) ke Masyarakat sebagai pelanggan.

Serta membuka akses pasar dan supply chain lebih efisien, efektif dan ekonomis.

Saat ini, pihaknya masih menggodok Peraturan Wali Kotanya.

Nantinya, mekanisme dan syarat pemberian motor listrik ditentukan dalam perwali tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, motor listrik tersebut akan dipinjamkan ke pelaku UMKM

“Konsepnya per RW, ada 1000 Tettere dibikin dikasi ke kelompok masyarakat , jadi kelompoknya dulu kita siapkan
Motor listrik diberikan secara gratis, pemerintah kota yg intervensi, dipinjamkan oleh kelompok usaha rakyat,”

Similar Posts